DEFINISI
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, miskin itu berarti tidak berharta
benda. Miskin juga berarti tidak mampu mengimbangi tingkat kebutuhan hidup
standard dan tingkat penghasilan dan ekonominya rendah. Secara singkat
kemiskinan dapat didefenisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah
yaitu adanya kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan
dengan standard kehidupan yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan
dalam pengertian konvensional merupakan pendapatan dari suatu kelompok
masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu seringkali
berbagai upaya pengentasan kemiskinan hanya berorientasi pada upaya peningkatan
pendapatan kelompok masyarakat miskin.
Kemiskinan
seringkali dipahami dalam pengertian yang sangat sederhana yaitu sebagai
keadaan kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah
masalah yang sangat kompleks, baik dari faktor penyebab maupun dampak yang
ditimbulkannya.
FAKTOR PENYEBAB
KEMISKINAN
1. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju
pertumbuhan penduduk merupakan salah satu penyebab kemiskinan karena jika
pertumbuhan penduduk berkembang dengan pesat sedangkan kesempatan kerja yang
ada kurang maka akan menyebabkan penduduk kurang mendapatkan penghasilan. Meningkatnya
jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk dengan keadaan ekonomi yang
belum mapan. Penghasilan yang minim ditambah dengan banyaknya beban ketergantungan
yang harus ditanggung membuat penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.
2. Pengangguran
Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan. Orang yang menganggur
tidak bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal
kebutuhan setiap manusia itu semakin hari semakin bertambah. Selain itu
pengangguran juga menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat, yaitu
pengangguran dapat menjadikan orang biasa menjadi pencuri, perampok, dan
pengemis yang akan meresahkan masyarakat sekitar yang merupakan kemiskinan
moral.
3. Tingkat Pendidikan yang Rendah
Kemiskinan
selalu dikaitkan dengan ketidakmampuan dalam mencapai pendidikan yang tinggi,
hal ini berkaitan dengan mahalnya biaya pendidikan. Karena itulah rendahnya
tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor penyebab kemiskinan. Karena
jika tingkat pendidikannya rendah maka hanya ada sedikit kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan. Lapangan pekerjaan justru banyak membutuhkan orang-orang
yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Oleh karena itulah orang
dengan tingkat pendidikan yang rendah akan sulit mendapat pekerjaan sehingga
tidak akan mendapatkan penghasilan yang cukup dan tidak mampu memenuhi kebutuhannya.
4. Rendahnya Derajat Kesehatan
Kesehatan
merupakan segalanya bagi kehidupan manusia. Kesehatan dan kemiskinan saling
berkaitan satu sama lain. Hidup tidak sehat yang dijalani oleh masyarakat
miskin bermula dari ketidakmampuan untuk membeli makanan yang sehat dan cukup.
Jika itu tidak terpenuhi maka bisa muncul gizi buruk. Hal ini tentunya menjadi
salah satu faktor penyebab kemiskinan karena ketidakmampuan masyarakat untuk
berobat.
5. Distribusi yang tidak Merata
Hubungan antara
kemiskinan dengan kurangnya akses terhadap berbabagai pelayanan dasar
infrastruktur. Semua masyarakat belum merasakan kesejahteraan hidup
dikarenakan distribusi yang kurang merata. Pemerintah kurang memerhatikan
masyarakat di pedesaan. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menderita
karena kemiskinan, serba kekurangan. Penduduk miskin hanya memiliki sumber daya
dalam jumlah yang terbatas serta kualitasnya rendah.
INDIKATOR KEMISKINAN DI
INDONESIA
Indikator
kemiskinan yang digunakan oleh negara Indonesia ialah kemiskinan absolut. Kemiskinan
absolut adalah apabila tingkat pendapatan seseorang berada dibawah garis
kemiskinan atau sejumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup minimum (basic needs), seperti kebutuhan pangan, sandang, kesehatan,
perumahan, dan pendidikan yang diperlukan untuk hidup dan bekerja. Seperti yang
kita ketahui, bahwa masih banyak penduduk Indonesia yang tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan sehari-harinya baik berupa sandang, pangan, maupun papan.
Banyak dari penduduk Indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan. Masih
banyak penduduk kita yang kelaparan, kekurangan gizi, tidak mempunyai
pekerjaan, tidak mempunyai tempat tinggal, bahkan tidak mendapatkan pendidikan
yang layak. Hal ini tentunya sangat disayangkan jika mengingat bahwa Indonesia
adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Hal ini merupakan nilai
positif bag Indonesia, namun penduduknya kurang mampu untuk mengolah sumber
daya alam tersebut karna terbatasnya ilmu pengetahuan yang dimiliki.
Pendapatannya bahkan tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
HUBUNGAN ANTARA PENDUDUK DALAM
PERTUMBUHAN EKONOMI TERKAIT MASALAH TENAGA KERJA DAN PENGANGGURAN
Penduduk menjadi
bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi karena terkait masalah tenaga kerja
dan pengangguran. Pertumbuhan
ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam menilai kinerja suatu
perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan
ekonomi yang telah dilaksanakan suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi
dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari
tahun sebelumnya. Jumlah penduduk dalam pertumbuhan ekonomi sangat berpengaruh.
Semakin banyaknya penduduk, maka akan terdapat kemungkinan bertambahnya angka
kemiskinan karena ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal itu
tentunya berkaitan dengan masalah tenaga kerja dan pengangguran yang sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi karena jika tenaga kerja setiap tahun
semakin bertambah maka lapangan kerja pun harus lebih banyak lagi. Sedangkan
sekarang ini untuk mencari pekerjaan saja sulit karena tidak seimbangnya antara
lapangan kerja yang tersedia dengan tenaga kerja yang ada. Hal ini tentunya
akan menghambat proses pertumbuhan ekonomi suatu negara.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar